Gambar Sampul IPS · Bab XII Kolonial Eropa
IPS · Bab XII Kolonial Eropa
WayanLegawa

24/08/2021 15:32:23

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Bab XIII Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa

269

Para siswa, kekayaan nusantara terutama rempah-rempah

ternyata telah menarik bangsa-bangsa Eropa untuk berdatangan

ke kawasan Nusantara. Kedatangan mereka mula-mula hanya

berdagang. Namun dalam perkembanganya, mereka berambisi

untuk memonopoli dan menguasai seluruh perdagangan dan

kekayaan yang ada di Nusantara. Muncullah kemudian bentuk

penjajahan orang Eropa di Nusantara. Kedatangan dan ambisi

orang-orang Eropa memang akhirnya memunculkan penderitaan

dan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia

Materi ini sangat penting dipelajari agar para siswa

mendapatkan pemahaman mengenai terjadinya penjajahan bangsa

Eropa di nusantara. Penjajahan telah melahirkan penderitaan tiada

PERKEMBANGAN

MASYARAKAT PADA MASA

KOLONIAL EROPA

BAB

XIII

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki

kemampuan untuk menjelaskan kedatangan bangsa Eropa dan

perkembangan agama Nasrani pada masa kolonial Eropa

PETA KONSEP

PERKEMBANGAN

AGAMA NASRANI

KEDATANGAN BANGSA

EROPA DI INDONESIA

LATAR BELAKANG

KEDATANGAN BANGSA

EROPA DI INDONESIA

MASYARAKAT INDONESIA PADA

MASA KOLONIAL EROPA

Kata Kunci

Kolonial, kolonialisme.

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

270

terperi. Dengan pengalaman sejarah demikian itu, diharapkan

para siswa akan terus berusaha mempertahankan kemerdekaan

Indonesia dan segala bentuk penjajahan bangsa lain.

A. LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA

EROPA KE NUSANTARA

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia didorong oleh

terjadinya beberapa peristiwa penting. Peristiwa peristiwa itu

antara lain adalah munculnya merkantilisme, terjadinya rervolusi

industri, jatuhnya Konstantinopel ke tangan kekaisaran Turki

Utsmani, dan dorongan semangat tiga G.

1. Munculnya Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu faham kebijakan politik

dan ekonomi suatu negara dengan tujuan memupuk hasil

kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai standar

kesejahteraan dan kekuasaan untuk negara itu sendiri. Untuk

mencapai tujuan itu mucullah semangat dari beberapa

Negara Eropa untuk mencari daerah jajahan. Beberapa

negara merkantilisme di Eropa misalnya; Perancis , Inggris,

Jerman, Belanda. Dengan didorong semangat memupuk

hasil kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai

standar kesejahteraan dan kekuasaan bangsa Eropa kemudian

berdatangan ke Nusantara. Kawasan Nusantara sejak jaman

dulu memang telah dikenal sebagai jamrud (tambang emas)

katulistiwa.

2. Revolusi Industri

Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara

menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikejakan oleh

tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan

mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien,

ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi

dalam jumlah besar dan cepat. Revolusi industri mula-mula

muncul di Inggris. Revolusi ini kemudian berkembang ke

berbagai negara Eropa. Pada satu sisi revolusi industri telah

membawa akibat yang sangat positif, namun di sisi lain,

revolusi industri telah menimbulkan masalah sosial. Masalah

sosial yang muncul akibat adanya revolusi industri antara

lain pengangguran dan urbanisasi. Untuk mengatasi masalah

sosial akibat urbanisasi tersebut, maka diambil kebijakan untuk

mengirim dan mempekerjakan kaum pengangguran di daerah

Bab XIII Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa

271

baru yang dijadikan koloni. Di samping itu, daerah baru juga

akan dijadikan sebagai daerah memasarkan kelebihan produk

industrinya, daerah pensuplai bahan mentah dan tenaga

murah.

3. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran

Turki Utsmani tahun 1453

Sultan Muhammad II, penguasa Turki Islam dari dinasti

Utsmani berhasil merebut Konstantinopel (Istambul) pada

tahun 1453. Pada saat itu Konstantinopel merupakan pusat

pemerintahan Romawi Timur, yang bergama Nasrani dan pusat

perdagangan yang menghubungkan wilayah Eropa dengan

Asia. Dengan jatuhnya Konstantinopel, maka perdagangan

di Laut Tengah akhirnya dikuasai oleh pedagang-pedagang

Islam. Hal ini mendorong para pedagang Eropa mencari jalan

lain di luar kawasan Laut Tengah untuk mencapai penghasil

rempah-rempah (Indonesia).

4. Dorongan Semangat Tiga G

Di samping peristiwa peristiwa tersebut, semangat

mencari daerah baru juga didorong oleh semangat 3 G. Yang

dimaksudkan dengan 3 G adalah, gold (ekonomi), gospel

(agama), dan glory (petualangan serta kemuliaan).

Dari segi ekonomi (gold) ambisi mereka terkait dengan

upaya mencari untung yang sebesar-besarnya melalui kegiatan

perdagangan, terutama rempah-rempah. Perdagangan rempah-

rempah, seperti lada, cengkih, dan pala merupakan bagian

penting dalam kegiatan perdagangan di Eropa.

Dari segi agama (gospel), ambisi mereka ke kawasan Timur

(Nusantara) berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa

Barat untuk melanjutkan Perang Salib (perang umat Islam dan

Kristen) dan sekaligus menyebarkan agama Kristen. Mereka

bersemangat menyebarkan agama Kristen ke daerah-daerah

yang baru.

Dari segi petualangan dan kemuliaan (glory) kedatangan

orang-orang Eropa ke negara-negara di Timur berkaitan dengan

hobi berpetualang dari tempat yang satu ke tempat yang lain

sebagai wujud mencari kemuliaan, keharuman atau kejayaan.

Jiwa petualang bagi orang-orang Eropa untuk pergi ke Timur

juga didorong oleh dua hal, yakni cerita Marco Polo tentang

kemajuan di dunia Timur dan adanya keyakinan bahwa bumi

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

272

Gambar Peta

13.1

Peta

Ekspansi

Awal Bangsa

Eropa ke

Seberang laut

ini bulat. Kepeloporan melakukan penjelajahan ini dipandang

ikut memberikan unsur kejayaan bagi bangsa-bangsa Barat.

B. KEDATANGAN BANGSA EROPA KE

NUSANTARA

Sebelum mempelajari materi ini, coba perhatikan peta dan

informasi berikut ini baik-baik!

seberang laut. Dari kegiatan inilah orang-orang Eropa mengenal

Nusantara, sebagai sebuah Negara penghasil rempah-rempah.

Mereka kemudian berusaha mencari sendiri daerah penghasil

rempah-rempah tersebut. Berdatanganlah orang-orang Eropa ke

Nusantara.

1. Kedatangan Bangsa Portugis

Pada tahun 1511 Portugis di bawah pimpinan Alfonso

d’Albuquerqee berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka

inilah Portugis meluaskan pengaruh dan perdagangannya

ke Indonesia. Mula-mula Alfonso d’Albuquerqee mengirim

ekpedisi ke Aceh. Ekspedisi ini mengalami kegagalan

Selanjutnya, Alfonso d’Albuquerqee mengirim ekpedisi

ke Maluku. Ekpedisi ini kemudian disusul dengan ekpedisi

berikutnya ke Ternate dan Tidore. Mereka semua semula

diterima dengan baik.

Di Maluku hubungan Portugis dengan Ternate semakin

mantab. Bahkan pada tahun 1522 Portugis mendirikan benteng

pertahanan

Saint John

di Ternate. Dengan kedudukan yang

semakin kuat ini, Portugis kemudian menguasai kegiatan

perdagangan rempah-rempah di Maluku.

Bab XIII Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa

273

2. Kedatangan Bangsa Spanyol

Keberhasilan Portugis mendorong bangsa Eropa yang lain

untuk ikut mencari untung. Kalau Portugis lebih memusatkan

perhatian di Ternate, Spanyol lebih tertarik bersekutu dengan

Tidore. Terjadilah persaingan antara Portugis dan Spanyol di

kawasan Maluku. Spanyol kemudian membangun benteng di

Tidore. Pembangunan benteng ini semakin memperuncing

persaingan persekutuan Portugis dan Ternate dengan Spanyol

dan Tidore. Akhirnya pada tahun 1527 terjadilah pertempuran

antara Ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore yang

dibantu oleh Spanyol. Benteng yang dibangun Spanyol di

Tidore dapat direbut oleh persekutuan Ternate dan Portugis.

Portugis dan Spanyol menyadari kerugian yang

ditimbulkan akibat persaingan itu. Untuk mengatasi masalah

tersebut, pada tahun 1534 keduanya menyepakati diadakanlah

Perjanjian Saragosa. Isi perjanjian itu antara lain;

• Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Portugis

• Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di

Filipina

Perjanjian ini semakin mengokohkan kedudukan Portugis

di Maluku. Dalam melaksanakan monopoli perdagangan,

Portugis juga memiliki ambisi untuk menanamkan kekuasaan

di Maluku. Itulah sebabnya, rakyat dan raja Ternate kemudian

menentang Portugis.

3. Kedatangan Bangsa Belanda

Keberhasilan bangsa Portugis dan Spanyol mendorong

bangsa Belanda ingin mencari penghasil rempah-rempah.

Di bawah pimpinan

Cornelis de Heutman

pada tahun 1596

rombongan orang-orang Belanda sampailah di banten.

Kedatangan orang-orang Belanda ini pada mulanya diterima

dengan baik-baik. Namun karena sikap mereka yang sombong,

congkak dan kasar, orang-orang Belanda ini pun diusir dari

Banten.

Pada tahun 1598 datang lagi rombongan orang-orang

Belanda di bawah pimpinan

van Nede

dan

van Heemskerck

di

Banten. Kali ini mereka dapat diterima baik-baik.

Pada tahun 1599 datang armada yang dipimpin

Jacob

van Neck

di Maluku. Karena rakyat Maluku waktu itu sedang

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

274

bersengketa dengan Portugis, kedatangan orang-orang Belanda

ini diterima dengan baik-baik. Rombongan orang-orang Belanda

ini akhirnya mendapatkan keuntungan yang sangat banyak.

C. PERKEMBANGAN AGAMA NASRANI DI

INDONESIA PADA MASA KOLONIALISME

BARAT

Berkembangnya Agama Nasrani tidak bisa lepas dari

kedatangan bangsa Barat. Kalian masih ingat semangat tiga G?.

Salah satu dari semangat tiga G itu adalah gospel (agama). Dari

segi agama, ambisi orang-orang Eropa ke kawasan Timur berkaitan

dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk melanjutkan

Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen.

Terdapat perbedaan pendapat tentang sejarah awal keberadaan

penganut Nasrani di Indonesia. Pendapat pertama menyatakan

bahwa sudah terdapat orang beragama Nasrani sebelum kehadiran

bangsa Barat di Kepulauan

Indonesia, yaitu pada abad ke-

7 berdasarkan diketemukannya

orang yang beragama Katholik di

Barus dan Sibolga. Hal ini diperkuat

juga dengan keberadaan penganut

Nasrani di Sumatra Selatan, Jawa

dan kalimantan pada abad ke-13

dan 14.

Sedangkan pendapat kedua

menyatakan kehadiran pengaut

Nasrani baru ada setelah kehadiran

orang Barat. Pendapat ini berpegang

pada peristiwa pemandian terhadap

penduduk Halmahera pada tahun

Gambar 13.3

Sekelompok

Perempuan

Nasrani di

Ambon Sekitar

Tahun 1900

Gambar

13.2

Pendaratan

Pertama

Belanda di

Banten

Bab XIII Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa

275

1534. Peristiwa ini secara luas dipegang sebagai awal penasranian

penduduk di Kepulauan Indonesia.

Bukti-bukti menunjukkan bahwa sejak kedatangan Portugis

dan Spanyol di Kepulauan Indonesia, proses penyebaran agama

Kristen mulai berlangsung. Hal ini dikaitkan dengan motif agama

selain ekonomi yang dilakukan oleh kedua bangsa tersebut

sebagai imperialisme kuno. Selain Malaka dan kepulauan Maluku

merupakan salah satu wilayah pertama bersentuhan dengan agama

Nasrani, khsusnya Katholik. Raja Ternate bernama Tabarija yang

diasingkan Portugis ke Goa pada tahun 1535 dilaporkan memeluk

agama Nasrani sejak dipengungsian. Perkembangan agama

Katholik semakin pesat sejak rohaniawan Spanyol bernama

Francisacus Xaverius yang merupakan pendiri Orde Jesuit bersama

Ignatius Loyolo melakukan kegiatan keagamaan di tengah-tengah

masyarakat Ambon, Ternate dan Morotai antara tahun 1546-

1547.

Kehadiran Belanda di Indonesia merubah peta pengkristenan

di wilayah ini. Di Maluku sebagian besar penduduk yang telah

beragama Katholik berganti menjadi Calvinis. Bahkan, VOC

melarang misi Katholik melakukan kegiatan kegamaan. Biarpun

sampai awal abad ke-19 Belanda sebenarnya tidak secara resmi

mendukung kegiatan para penyebar agama Protestan, proses

“pengkristenan” penduduk lokal berbagai wilayah di Indonesia

tidak dapat dihindari.

Pada tahun 1619 Pendeta Hulsebos mendirikan jemaat

pertamanya di Jakarta. Dalam perkembangannya, pada awal

abad ke-18, sebagian besar jemaat Nasrani yang berada di bawah

gereja Calvinis, bersama-sama orang Katholik kelompok gereja

reformasi lainnya seperti Romanstran dan Lutheran dilarang.

Gereja Lutheran baru boleh melakukan kegiatan pada tahun 1745

di bawah pengawasan tentara bayaran Jerman.

Memasuki abad ke-19 penyebaran agama Nasrani semakin

meluas ke berbagai wilayah di Indonesia. Kelompok misionaris

Katholik dari gereja reformasi baik Eropa maupun Amerika mulai

berdatangan. Pengangkatan Jacob Grooff sebagai uskup Katholik

pertama di Indonesia pada tahun 1845 telah memancing munculnya

perdebatan panjang di kalangan pemeluk Nasrani baik di Indonesia

maupun Belanda yang memicu kon

fl

ik antara gereja dan negara.

Berdasarkan peratruran yang berlaku sejak tahun 1854 para guru,

rohaniawan dan misionaris Nasrani harus memiliki ijin khusus dari

Gubernur Jenderal ketika akan melakukan pekerjaan di wilayah

Hindia Belanda. Wilayah Ambon dan sekitarnya menjadi hak

eklusif gereja reformasi sampai tahun 1921. Daerah Batak juga

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

276

Rangkuman

Paling tidak ada empat faktor yang mendorong kedatangan bangsa-

bangsa Eropa berdatangan ke kawasan Nusantara. Pertama, munculnya

merkantilisme, kedua terjadinya revolusi industri, ketiga, jatuhnya

Konstantinopel dan keempat, semangat 3 G (gold, gospel dan glory).

Pada tahun 1511 Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerqee

berhasil menguasai Malaka. Dari Malaka inilah Portugis meluaskan

pengaruh dan perdagangannya ke Indonesia. Tahun 1522 Portugis

mendirikan benteng pertahanan Saint John di Ternate. Dengan kedudukan

yang semakin kuat ini, Portugis kemudian menguasai kegiatan perdagangan

rempah-rempah di Maluku.

Keberhasilan Portugis mendorong bangsa Spanyol ke Indonesia.

Mereka lebih tertarik bersekutu dengan Tidore. Terjadilah persaingan

antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku. Untuk mengatasi masalah

tersebut, pada tahun 1534 keduanya menyepakati diadakanlah Perjanjian

Saragosa.

Keberhasilan bangsa Portugis dan Spanyol mendorong

bangsa Belanda ingin mencari penghasil rempah-rempah. Di bawah

pimpinan Cornelis de Heutman pada tahun 1596 rombongan orang-orang

Belanda sampailah di banten. Pada tahun 1598 datang lagi rombongan

orang-orang Belanda di bawah pimpinan van Nede dan van Heemskerck di

Banten. Pada tahun 1599 datang armada yang dipimpin Jacob van Neck di

Maluku. kedatangan orang-orang Belanda ini diterima dengan baik-baik.

Berkembangnya Agama Nasrani di Indonesia tidak bisa lepas dari

kedatangan bangsa Barat. Salah satu dari semangat tiga G itu adalah

gospel (agama). Dari segi agama, ambisi orang-orang Eropa ke kawasan

Timur berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk

melanjutkan Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen.

Terdapat perbedaan pendapat tentang sejarah awal keberadaan

Tugas

Buatlah kelompok beranggotakan kurang lebih 3

sampai 5 orang. Buatlah uraian mengenai perkembangan

agama Nasrani di wilayah sekitarmu. Kapan mulai masuk,

siapa tokohnya, apa saja bukti-buktinya dan bagaimana

menjadi daerah eklusif. Orang-orang Nasrani memulai kegiatan

mereka di Sipirok pada tahun 1861, sementara misionaris Katholik

baru diperkenankan masuk di wilayah ini pada tahun 1928. Begitu

juga di wilayah Papua yang dikuasai oleh Belanda, jemaat Katholik

di Flores dan Timor bagian barat diserahkan kepada Serikat Sabda

Allah.

Bab XIII Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa

277

Refleksi

Dengan semangat yang sangat tinggi dan perjuangan yang berat bangsa-

bangsa Eropa akhirnya dapat menemukan kawasan Nusantara. Perjuangan

mereka yang sangat gigih akhirnya membuahkan hasil. Nilai nilai apakah

yang dapat saudara petik dari petualangan dan perjuangan bangsa Eropa

yang akhirnya dapat menemukan Indonesia ?

penganut Nasrani di Indonesia. Pendapat pertama menyatakan bahwa

sudah terdapat orang beragama Nasrani sebelum kehadiran bangsa Barat

di Kepulauan Indonesia, yaitu pada abad ke-7 berdasarkan diketemukannya

orang yang beragama Katholik di Barus dan Sibolga. Pendapat kedua

menyatakan kehadiran pengaut Nasrani baru ada setelah kehadiran orang

Barat. Pendapat ini berpegang pada peristiwa pemandian terhadap penduduk

Halmahera pada tahun 1534. Peristiwa ini secara luas dipegang sebagai awal

penasranian penduduk di Kepulauan Indonesia.

Perkembangan agama Katholik semakin pesat sejak rohaniawan Spanyol

bernama Francisacus Xaverius bersama Ignatius Loyolo melakukan kegiatan

keagamaan di tengah-tengah masyarakat Ambon, Ternate dan Morotai

antara tahun 1546-1547. Kehadiran Belanda di Indonesia merubah peta

pengkristenan di wilayah Maluku. Di Maluku sebagian besar penduduk

yang telah beragama Katholik berganti menjadi Calvinis. Pada tahun 1619

Pendeta Hulsebos mendirikan jemaat pertamanya di Jakarta. Memasuki abad

ke-19 penyebaran agama Nasrani semakin meluas ke berbagai wilayah di

Indonesia.

1. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke kawasan Indonesia didorong

oleh paham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara dengan

tujuan memupuk hasil kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya

sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan untuk negara itu

sendiri. Hal ini disebut sebagai

a. merkantilisme

b. ekonomisme

c. semangat reconguista

d. semangat kejayaan

Latihan

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

278

2. Pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi

barang yang dikerjakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi

tenaga mesin, sering disebut;

a. modernisasi

b. industrialisasi

c. revolusi alat

d. revolusi industri

3. Untuk mengatasi masalah sosial akibat urbanisasi, maka diambil

kebijakan untuk mengirim dan mempekerjakan kaum pengangguran

di daerah baru yang dijadikan koloni. Di samping itu, daerah baru

juga akan dijadikan sebagai daerah memasarkan kelebihan produk

industrinya, daerah pensuplai bahan mentah dan tenaga murah.

Pernyataan di atas merupakan faktor pendorong kedatangan bangsa

Eropa ke Nusantara, dari;

a. merkantilisme

b. revolusi industri

c. semangat 3 G

d. gold

4. Dikuasainya perdagangan di Laut Tengah oleh pedagang-pedagang

Islam telah mendorong para pedagang Eropa mencari jalan lain

di luar kawasan Laut Tengah untuk mencapai penghasil rempah-

rempah (Indonesia). Pernyataan di atas merupakan faktor pendorong

kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara, dari

a. merkantilisme

b. revolusi industri

c. semangat 3G

d. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki Utsmani

5. Ambisi bangsa Eropa ke Nusantara terkait dengan upaya mencari

untung yang sebesar-besarnya melalui kegiatan perdagangan,

terutama rempah-rempah. Hal ini merupakan faktor pendorong

kedatangan bangsa Eropa dari faktor;

a. gold

b. gospel

c. glory

d. good

Bab XIII Perkembangan Masyarakat Pada Masa Kolonial Eropa

279

6. Ambisi bangsa Eropa ke kawasan Timur (Nusantara) berkaitan

dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk melanjutkan

Perang Salib dan sekaligus menyebarkan agama Kristen. Hal

ini merupakan faktor pendorong kedatangan bangsa Eropa dari

faktor;

a. god

b. good

c. glory

d. gospel

7. Kedatangan orang-orang Eropa ke negara-negara di Timur berkaitan

dengan hobi berpetualang dari tempat yang satu ke tempat yang

lain sebagai wujud mencari kemuliaan, keharuman atau kejayaan.

Hal ini merupakan faktor pendorong kedatangan bangsa Eropa dari

faktor;

a. glory

b. good

c. adventur

d. gospel

8. Bangsa Portugis yang memimpin penaklukan Malaka pada tahun

1511 adalah;

a. Vasco da Gama

b. Bartholomeus Diaz

c. Barents

d. Alfonfo d’Albuquerqee

9. Untuk mengatasi persaingan antara Portugis dan Spanyol di kawasan

Maluku, diadakan perjanjian

a. Tordesilas

b. Bongaya

c. Saragosa

d. Tuntang

10. kedatangan Belanda di Indonesia pada tahun 1596 dipimpin oleh

a. Jacob Van Nende

b. Pieter Both

c. Cornelis de Heutman

d. Van Neck

Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII

280

II. Jawablah dengan singkat pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara dilatarbelakangi

oleh munculnya merkantilisme. Jelaskan apa itu merkantilisme

dan bagaimana hubungannya dengan Nusantara

2. Di samping merkantilisme kedatangan bangsa-bangsa Eropa

ke Nusantara dilatarbelakangi oleh adanya revolusi industri.

Jelaskan dampak revolusi industri dan hubungannya dengan

kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara.

3. jelaskan hubungan antara jatuhnya Konstatinopel ke tangan Turki

Utsmani dengan dorongan kedatangan orang-orang Eropa ke

Nusantara

4. Uraikan bagaimana perkembangan kedatangan bangsa Belanda

ke Nusantara

5. Jelaskan perkembangan agama Nasrani di Indonesia pada masa

kolonial

III. Isilah titik-titik di bawah ini

1. Benteng pertahanan yang dibangun Portugis di Ternate pada

tahun 1522 adalah ....

2. Yang memimpin ekspedisi bangsa Portugis ke Malaka pada tahun

1511 adalah ....

3. Adapun yang memimpin kedatangan bangsa Belanda ke

Indonesia dalah ....

4. yang menyatakan bahwa pada abad ke 7 telah berkembang agama

Nasrani di Indonesia mendasarkan buktinya pada .....

5. Perkembangan agama Katholik semakin pesat sejak rohaniawan

Spanyol bernama ..... datang ke Indonesia